Pengantar [Corona dan Krisis Ekonomi Global]
Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
Pembaca yang budiman, wabah pandemik Corona, yang dimulai di Wuhan, Cina, sekitar dua bulan lalu, kini makin mengganas. Makin meluas. Merambah lebih dari 120 negara. Menginfeksi ratusan ribu orang. Menyebabkan kematian ribuan orang. Menimbulkan kepanikan miliaran orang. Melumpuhkan sejumlah kota, bahkan negara. Bahkan merontokkan pasar bursa saham di negara yang terpapar Corona.
Yang paling menderita akibat Corona tentu saja Cina sebagai muasal wabah. Disusul Iran, Italia, bahkan sekarang Indonesia. Dari sisi korban, diprediksi Indonesia bisa menempati prosentase tertinggi di dunia. Di antara sebabnya karena Indonesia sejak awal cenderung meremehkan wabah ini. Akibatnya, Pemerintah tampak gagap. Tidak siap. bahkan cenderung tak berdaya. Apalagi dalam kondisi ekonomi dalam negeri yang sedang ancur-ancuran: utang menggunung, nilai tukar dolar yang makin perkasa dan sebaliknya nilai rupiah yang makin rontok, serbuan tenaga kerja asing, dll.
Di antara pengaruh wabah pandemik Corona yang cukup terasa adalah terhadap ekonomi global. Bahkan banyak pengamat memprediksi, dunia saat ini sedang di ambang krisis ekonomi.
Yang menjadi pertanyaan: Seberapa besar wabah pandemik Corona mengakibatkan krisis ekonomi global? Benarkah wabah pandemik Corona menjadi satu-satunya penyebab dunia saat ini di ambang krisis ekonomi? Ataukah ada faktor lain yang lebih fundamental?
Al-Waie edisi kali ini mencoba mengangkat tema “Corona dan Krisis Ekonomi Global”. Tema ini diangkat tentu untuk mengetahui lebih jauh keterkaitan wabah pandemik Corona dengan kemungkinan terjadinya krisis ekonomi dunia yang banyak dikhawatirkan oleh banyak pihak.
Tentu saja, selain mendalami akar penyebab krisis ekonomi, selain karena faktor wabah Corona, seperti biasa, Al-Waie menyajikan solusinya dari sudut pandang ideologi Islam. Baik dalam tataran paradigma maupun praktik.
Itulah tema utama al-waie kali ini, selain sejumlah tema menarik lainnya. Selamat membaca!
Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.
0 Comments