Penulis Michael Wolff dinilai telah mengungkapkan dengan jelas pemerintahan Trump. Ia menggambarkan Trump sebagai seorang pembohong yang melakukan kebohongan terus-menerus. Trump dinilai tidak kompeten dalam melakukan pekerjaannya dan selamanya mencari kepuasan dari orang-orang yang ada di sekitarnya.

“Pengungkapan fakta yang diberikan Wolff sejalan dengan apa yang sebagian besar orang di dunia pikirkan tentang Trump,” ujar aktivis Hizbut Tahrir Abdul Majeed Bhatti seperti diberitakan mediaumat.news, Jumat (13/1).

Namun, lanjut Abdul Majeed, Wolff gagal mengatasi akar penyebab kebohongan Trump. Banyak komentator yang telah mencatat akar penyebabnya dan telah mengaitkan kebohongan Trump dengan didikan keluarga dan bisnisnya atau keinginan untuk memberikan daya tarik kepada basis pendukungnya.

Abdul Majeed menegaskan, yang benar dari masalah ini adalah bahwa semua politisi di Barat secara rutin berbohong dan memalsukan fakta untuk menenangkan masyarakat. Kemampuan berbohong Trump mungkin ada dalam skala lain. Ia telah mengguncang Amerika, tetapi para politisi lain juga tidak jujur. Para politisi semacam itu bersembunyi di balik kata-kata licik untuk menyembunyikan tingkat kebohongan mereka yang sebenarnya. Mereka memakai aksioma Niccolo Machiavelli dengan menggunakan cara menipu untuk mencapai kekuasaan dan membodohi para pemilihnya.